REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- IMF setuju memberikan pinjaman 17,5 miliar dolar AS kepada Ukraina. Pinjaman ini akan digunakan pemerintah Ukraina mereformasi perekonomian negaranya.
The Extended Fund Facility dirancang untuk menstabilkan perekonomian Ukraina. Fasilitas ini juga diharapkan bisa memulihkan pertumbuhan dan meningkatkan standar hidup masyarakat Ukraina.
Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde mengatakan kesepakatan itu membuktikan adanya titik balik untuk Ukraina. Namun, Perdana Menteri Ukraina Arseniy Yatseniuk, seperti yang dilansir laman BBC News, Kamis (12/2) mengatakan paket bantuan termasuk hal yang sangat sulit diperoleh. Lagarde juga menjelaskan program yang dibuat pemerintah Ukraina begitu ambisius dan bukan tanpa risiko.
"Program baru ini menawarkan kesempatan penting bagi Ukraina untuk memajukan ekonomi pada saat yang kritis dalam sejarah negara itu," ujar Lagarde.
Dia menyatakan kesepakatan itu merupakan sebuah program yang realistis dan pelaksanaannya bisa efektif. Menurutnya, setelah pertimbangan dan persetujuan oleh dewan eksekutif, maka IMF memberikan bantuan kepada Ukraina.
Yatseniuk mengatakan pemerintah akan menuntut reformasi untuk memberantas korupsi dan merombak sektor energi. Selain itu, diharapkan bisa memotong pengeluaran negara dan mengurangi birokrasi negara yang menyulitkan.
Dia berharap pinjaman 17,5 miliar itu mampu menstabilkan situasi keuangan di negara itu. Dia menambahkan, ekonomi Ukraina bisa tumbuh pada tahun 2016.