REPUBLIKA.CO.ID, LEVERKUSEN -- Meski menderita kekalahan 0-1 dari tuan rumah Bayer Leverkusen, pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone tetap merasa lega. Pasalnya, Los Colchoneros harus bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-76 setelah Tiago Mendes diusir wasit usai melayangkan tekel keras kepada Bellarabi dalam leg pertama babak 16 besar di Bay Arena, Leverkusen, Kamis (26/2) WIB.
"Hasilnya bisa saja lebih buruk buat kami," ujar dia dikutip Marca.
Ia menyebut ini sebagai laga yang aneh. Tidak satupun dari kedua tim menciptakan banyak peluang. Di babak kedua, segalanya seimbang, tapi Hakan Calhanoglu berhasil membawa Leverkusen memimpin pada menit ke-57. Atletico telah mencoba membalas tapi takk berhasil.
Simeone menambahkan kemenangan Leverkusen diklaim karena menggunakan gaya bermain Atletico. Yakni dengan tampil lebih ngotot dan agresif seperti timnya selama ini. Hanya, Leverkusen jauh lebih beruntung dibanding timnya. Selain itu hilangnya satu pemain juga mempengarungi jalannya permainan. Hal ini terlihat, Leverkusen semakin mendominasi pengusaan bola saat Mendes harus keluar dari lapangan.
Kendati timpang dalam ball possession, tapi peluang kedua kesebelasan relatif seimbang. Atletico sendiri melepaskan 12 percobaan dengan tiga mengarah ke gawang. Sementara tim tuan rumah memiliki 13 tembakan, dan tiga di antaranya tepat sasaran dan satu membentur tiang.
Pria berusia 44 tahun mengakui timnya kesulitan karena tekanan dari para pemain Leverkusen. Statistik menunjukkan seluruh pemain tuan rumah melakukan tekanan dimulai dari para pemain depannya.