Kamis 05 Mar 2015 10:33 WIB
Kontroversi Banci Jadi Imam

Banci Boleh Jadi Imam Shalat, Asal..

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Indah Wulandari
Waria melakukan aksi demonstrasi. (ilustrasi)
Foto: Antara/Fanny Octavianus
Waria melakukan aksi demonstrasi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Baru-baru ini beredar buku pelajaran siswa yang isinya memperbolehkan banci menjadi imam bagi jamaah perempuan saat shalat. Kontroversi tentang ketentuan kaum hermaprodit menjadi imam pun menyeruak.

Ketua Umum PP Persatuan Islam (Persis) KH Maman Abdurrahman mengatakan, jika dalam mushala hanya terdapat banci dan perempuan, maka, banci bisa menjadi imam bagi jamaah perempuan. Asalkan tidak ada laki-laki satupun selain banci tersebut.

"Namun banci tersebut harus beriman bertakwa dan punya kemampuan shalat dengan baik, bukan hanya main-main," katanya, Kamis, (5/3).

Banci, ujar Maman, boleh menjadi imam shalat bagi perempuan karena pada dasarnya dia adalah laki-laki.

"Namun banci tidak boleh menjadi imam shalat bagi laki-laki karena ia dinilai tidak sempurna sebagai laki-laki," kata Maman.

Jamaah shalat laki-laki, ujarnya, harus dipimpin oleh imam laki-laki. Sedangkan imam laki-laki berhak memimpin jamaah perempuan dan banci.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ اَسَرَّ النَّبِيُّ اِلٰى بَعْضِ اَزْوَاجِهٖ حَدِيْثًاۚ فَلَمَّا نَبَّاَتْ بِهٖ وَاَظْهَرَهُ اللّٰهُ عَلَيْهِ عَرَّفَ بَعْضَهٗ وَاَعْرَضَ عَنْۢ بَعْضٍۚ فَلَمَّا نَبَّاَهَا بِهٖ قَالَتْ مَنْ اَنْۢبَاَكَ هٰذَاۗ قَالَ نَبَّاَنِيَ الْعَلِيْمُ الْخَبِيْرُ
Dan ingatlah ketika secara rahasia Nabi membicarakan suatu peristiwa kepada salah seorang istrinya (Hafsah). Lalu dia menceritakan peristiwa itu (kepada Aisyah) dan Allah memberitahukan peristiwa itu kepadanya (Nabi), lalu (Nabi) memberitahukan (kepada Hafsah) sebagian dan menyembunyikan sebagian yang lain. Maka ketika dia (Nabi) memberitahukan pembicaraan itu kepadanya (Hafsah), dia bertanya, “Siapa yang telah memberitahukan hal ini kepadamu?” Nabi menjawab, “Yang memberitahukan kepadaku adalah Allah Yang Maha Mengetahui, Mahateliti.”

(QS. At-Tahrim ayat 3)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement