REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) akan menindaklanjuti laporan dari Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia (Himpuli), terkait ribuan peternak ayam lokal yang gulung tikar. Mereka akan mencari tahu secara detail keberadaan para peternak tersebut.
"Sebab untuk para peternak binaan kita yang tersebar se-Indonesia, belum ada laporan apapun tentang kebangkrutan," kata Kasubdit Ternak, Unggas dan Aneka Ternak Direktorat Budidaya Ternak Direktorat Jenderal Peternakan Kementan Yulis Nur, ditemui di kantornya pada Senin (9/3).
Ia mengatakan, sejak 2006 hingga saat ini, Kementan telah serius mendukung keberlangsungan dan kemajuan para peternak ayam lokal. Terbukti, setiap tahunnya digelontorkan dana berkisar Rp 145-200 Juta per kelompok peternak yang tersebar di berbagai provinsi.
Saat ini, lanjut dia, jumlah kelompok peternak ayam lokal yang terdata di Kementan ada sebanyak 828 kelompok dengan satu kelompoknya terdiri dari sepuluh hingga 15 orang peternak ayam lokal.
Ia menyebutkan, paket kegiatan dalam agenda pengembangan peternakan unggas tersebut di antaranya pengembangan budidaya unggas di pedesaan, pengembangan kawasan agribisnis unggas lokal, pengembangan permukiman dan pengembangan zona-zona peternakan.