Selasa 10 Mar 2015 17:45 WIB

Untuk Pembiayaan Mikro, BMT Yakin Unggul

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Satya Festiani
Baitul Mal wa Tamwil (BMT)
Foto: Republika/Aditya
Baitul Mal wa Tamwil (BMT)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Meski kini harus menghadapi bisnis mikro perbankan, Baitul Maal wa Tamwil (BMT) yakin bisa unggul.

General Manager BMT Beringharjo Rury Febrianto mengatakan, bicara mikro akhirnya bicara segmen. Segmen mikro perbankan berbeda dengan segmen mikro BMT.

Bisnis mikro perbankan pembiayaannya masih di atas Rp100 juta, sementara BMT Rp 1 - Rp100 juta. Segmen bisa bertemu di sana dan terbagi di sana.

Tapi ada oknum bank yang memberi pembiayaan di bawah Rp100 juta sehingga segmennya berpotongan dengan BMT. ''Jika begini, kunci penentunya ada pada layanan,'' kata Rury usai seminar pemberdayaan umat melalui pembiayaan mikro, Senin (9/3).

Pengumpulan cicilan pembiayaan harian oleh petugas BMT, jadi kelebihan yang tidak bisa dilakukan bank. Prosedur yang lebih cepat, dan biaya administrasilebih kecil membuat BMT memiliki kekuatan tersendiri.

Rury menilai BMT juga bisa lebih efisien karena tak perlu mengeluarkan biaya iklan atau promosi berhadiah. Ke depan,  performa BMT perlu terus lebih baik agar kepercayaan pun bisa terus meningkat.

General Manager PBMT Social Ventures Ltd. Singapura Jamil Abbas mengatakan, BMT ingin perbankan jadi mitra. Tapi karena bank yang punya usaha mikro, yang terlihat malah seperti berkompetisi.

BMT sendiri masih optimistis dengan segmen pembiayaan mikro. Sebab menangani bisnis ini butuh pola pikir dan kultur sendiri yang Jamil nilai bukan kultur perbankan. ''Semangat dasar BMT bukan cari laba besar, tapi maju bersama,'' kata dia.

Bisnis mikro memang menjanjikan margin besar karena risikonya pun besar. Bagi sebagian perbankan, ini bisa jadi juga berbiaya tinggi.

Apex sudah ada lewat PBMT Ventura. Sudah Rp 200 miliar yang disalurkan ke BMT-BMT dari berbagai sumber, termasuk bank.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement