REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pandemi Covid-19 memberikan sesuatu tantangan dan hikmah besar dalam membangkitkan kembali ekonomi bangsa. Dan saat ini pemulihan ekonomi bagi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 yang dilakukan oleh koperasi antara lain membantu masyarakat/anggota mendapatkan modal usaha untuk kembali bangkit dan memulai usaha.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan dan Menengah (UMK) Provinsi Sumatera Barat yang diwakali Kabid pemberdayaan koperasi Dina febriyanti, SE,MSi, disela-sela kegiatan hari ini, Ahad (24/10).
Dina katakan, dengan adanya tambahan modal pinjaman dari LPDB KUMKM untuk KSPPS Jati diharapkan dapat dimanfaatkan untuk usaha-usaha produktif anggota yang bergerak di sektor riil agar mampu mempertahankan dan mengembangkan usaha.
"Bagi anggota koperasi yg menggunakan modal dari Lembaga Pembiayaan Dana Bergulir (LPDB) Kementerian Koperasi Usaha Kecil Menengah (KUMKM) untuk modal usaha agar disiplin dalam pengembaliannya," ajaknya.
Dina juga berharap dengan adanya tambahan permodalan dari LPDB KUMKM, Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS ) Jati bisa meningkatkan pelayanan dan mensejahterakan anggota dan koperasinya sendiri.
Sementara itu staf keperesidenan RI Aji Airlangga di KSPPS BMT Jati, sampaikan agenda pemerintah dalam hal membangkitkan gairah ekonomi masyarakat saat ini, pertama meningkatkan pendapat, kedua mengurangi pembiayaan dan ketiga melakukan pembangunan wilayah.
"Saya salut dengan pengembangan yang dilakukan BMT Jati Kota Padang yang semakin maju. Namun kita mestu sadar bahwa keuangan syariah bertujuan pada empat hal, keuangan komersial, keuangan sosial, indutri halal dan kesejahteraan komunitas," ungkapnya.
Aji juga sampaikan, ada pekerjaan rumah "PR" bagi BMT untuk berkembang lebih baik dan survave dengan yang lainnya. Pertama pada aspek keberkembangan keuangan bisa tumbuh secara organik oleh pengurus yang profesional.
"Kedua pengawasan yang baik, dimana tidak menimbulkan masalah baru yang dapat merusak citra BMT Syariah dan masyarakat tidak percaya. Saat ini dari 104 BMT tidak semua survive dan kemudian tidak lanjut. Karena butuh pengawasan dan kajian indikator yang mampu memberikan kebaikan dan kemajuan BMT sendiri sesuai lingkup kegiatannya," katanya.
Yang ketiga Aji juga sampaikan BMT perlu membangun infrastruktur pendukung terutama dalam aspek pemanfaatan teknologi dan kebiasaan masyarakat. "Seberapa sosialnya BMT dan lembaga keuangan Islam adalah pada aspek kesejahteraan anggota, kesejahteraan lingkungan usaha dan nasabah. Karena pada dasarnya keuangan syariah berdampak pada kebaikan umat dan keberlangsungan BMT secara berkelanjutan," pesannya.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Kota Padang Endrizal dalam kesempatan itu juga menyampaikan bahwa KSPPS BMT Jati merupakan yang terbaik kota Padang. "Ini kebanggaan kita BMT Jadi salah satu yang terbaik, sehingga tidak salah LPDB telah mengucurkan dana Rp 1 miliar untuk perkuatan modal koperasi syariah di kota Padang," pungkasnya.
Rombongan staf kepresidenan selanjutkan akan melakukan kunjungan pertama dilakukan ke gubernur sumbar, lanjut meninjau proyek pertanian yg di biayai APBN dan, ke Padang Panjang dan ke Pasaman.