REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diprediksi akan bertahan di rentang batas atas 5.395-5.400 dan batas bawah 5.468-5.478.
Kepala Riset NongHyup Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, sempat melemah pada awal perdagangan saham Selasa (10/3), laju IHSG akhirnya mampu kembali ke zona hijau seiring kembalinya aksi beli memanfaatkan pelemahan mayoritas harga saham sebelumnya dan kemungkinan juga merespon pembalikan arah naiknya pasar saham AS.
Menurut Reza, meski IHSG mampu menguat namun, diiringi berlanjutnya pelemahan laju dolar AS dan kembalinya penjualan asing.
Dia menerangkan, meski laju Yuan sempat menguat terhadap dolar AS namun, tidak banyak berimbas pada laju rupiah yang masih melanjutkan pelemahannya di rentang Rp 13.063-Rp 13.052.
Reza menuturkan, naiknya produksi industri Perancis diikuti dengan penurunan retail sales Spanyol dan produksi industri Italia berimbas melemahnya laju pasar saham Eropa.
''Masih beredarnya spekulasi The Fed akan naikkan Fed Rate dan kekhawatiran terus menguatnya dolar AS akan berpengaruh pada semakin mahalnya barang-barang AS turut tambah sentimen negatif,'' kata dia, Rabu (11/3).