REPUBLIKA.CO.ID, TIKRIT -- Pasukan Irak berharap dapat merebut kembali kota Tikrit dari kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dalam waktu sepekan.
Tentara dan milisi dilaporkan telah kembali merebut situs utama, termasuk markas polisi dan rumah sakit. Komandan salah satu brigade milisi Syiah mengatakan pada BBC, kelompok ISIS masih menguasai 70 persen pusat kota Tikrit. Namun ia mengatakan, akan terus melakukan usaha pembebasan Tikrit.
Pasukan pro-pemerintah mencakup sekitar 3.000 tentara Irak dan 20 ribu milisi Syiah serta sejumlah kecil suku Sunni. Beberapa ratus militan diyakini bertahan di Tikrit.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Irak Khaled al-Obedi mengatakan merebut kembali Tikrit bisa menjadi titik balik dalam pertempuran melawan ISIS. Ia menggambarkan Tikrit sebagai batu loncatan untuk merebut kota lain yang dikuasai ISIS.
"Pembebasan kota ini (Tikrit) dan provinsi akan menjadi dasar untuk reklamasi utara dan barat Irak," ujarnya dikutip dari BBC, Jumat (13/3).
Tikrit merupakan kota kelahiran mantan pemimpin terguling Saddam Hussein. Pasukan antipemerintah yang setia pada Saddam berkolaborasi dengan militan Juni lalu. Peran besar pejuang Syiah yang didukung Iran, menimbulkan kekhawatiran akan perang sektarian.