REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Mesir akan menghentikan pemberian visa untuk wisatawan individu di bandara, Selasa (17/3). Aturan baru tersebut dibuat bertujuan untuk memperkuat keamanan perbatasan.
Seperti dilansir Alarabiya, Rabu (18/3) melaporkan aturan itu berdampaknya pada penurunan pendapatan dari sisi pariwisata Selama ini wisatawan ramai berdatangan dari Eropa, Australia dan negara-negara Teluk. Setiap datang mereka biasanya membayar pajak beberapa Pound Mesir sebelum mendapatkan cap visa.
Aturan ini akan diberlakukan sejak (15/5) mendatang. Wisatawan dengan operator tur dan travel tetap mendapatkan visa di bandara tanpa harus mendatangi kedutaan Mesir di negaranya masing-masing.
Bagi mereka yang bepergian sendiri harus terlebih dahulu datang ke konsulat negara mereka yang ada di Mesir. Aturan ini berbanding terbalik dengan program Mesir yang ingin menarik minat wisatawan asing.
Sejak empat tahun lalu terjadi kerusuhan, industri di Mesir ikut terpukul. Industri yang berada di Mesir menguasai 11 persen produk domestik dengan empat juta pekerja.
Selain itu hanya 10 juta wisatawan asing pada 2014 menurun tajam dibanding tahun 2010 yang dapat mencapai 15 juta orang. Mereka kebanyakan tertarik pada situs arkeologi seperti piramida, Luxor dan Aswan sepanjang Sungai Nil, dan resort Laut Merah.