REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustaz Erick Yusuf mengungkapkan perkembangan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Indonesia diakibatkan minimnya pemahaman dan pengetahuan masyarakat terhadap organisasi tersebut. Menurutnya, orang-orang Indonesia yang ingin masuk ISIS dilatari faktor heroisme.
Walaupun sebenarnya makna heroisme ISIS jauh dari hal yang dicontohkan para Rasul. "Mereka (ISIS) telah memutarbalikan nilai dan ajaran Islam. Yang menguntungkan(ajaran dan nilai) mereka pakai, yang tidak menguntungkan mereka ubah," jelas Kang Erick, sapaan akrabnya, pada ROL, Senin (23/3).
Hal ini, lanjut dia, hampir serupa dengan kasus bom bunuh diri atas nama jihad.
Kang Erick mengatakan, jika ingin menuju kebaikan, cara yang ditempuh juga harus baik. "Kita tidak bisa memaksa atau menghalalkan segala cara seperti ISIS untuk menegakkan kebaikan," tambahnya.
Hal itu yang menurutnya patut diwaspadai dari ISIS, yakni mengupayakan segala cara untuk dianggap sebagai kebaikan. Atau bisa dikatakan, sebagai bentuk egoisme dan pemenuhan nafsu. "Karena kalau secara budaya, ISIS kurang cocok dengan kebiasaan atau kultur Indonesia," lanjut Kang Erick.