REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Puing-puing pesawat Airbus A320 Maskapai Penerbangan Germanwings di Pegunungan Alpen diketahui berupa potongan-potongan kecil daripada potongan-potongan besar. Dengan kata lain, pesawat sudah menjadi bubuk.
Diretur Biro Investigasi dan Analisis Perancis, Rémi Jouty, yang memimpin penyelidikan kecelakaan Germanwings mengatakan puing-puing kecil yang banyak ditemukan di lokasi kecelakaan merupakan dampak dari kecepatan tinggi. Ia memperkirakan pesawat mungkin hancur karena menghantam gunung dan tidak meledak di udara.
"Puing kecil adalah dampak hancurnya pesawat yang terbentur permukaan keras dengan kecepatan tinggi," ujar Jouty, seperti dilansir New York Times, Kamis (26/3).
Koordinator Personel Darurat, Xavier Roy, mengatakan, bagian terbesar yang telah ditemukan sejauh ini sebesar pintu mobil. Dalam kejadian itu, pesawat telah dihancurkan oleh gunung.
Seperti kebanyakan jet komersial, kulit A320 Airbus terbuat dari panel aluminium. Kulit aluminium sangat tipis, kurang dari seperempat inci. Maksimal kecepatan Airbus A320 pada 37 ribu kaki adalah 560 mil per jam, dan kecepatan pendaratan adalah sekitar 160 mil perjam.