REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pada Kamis (2/4) menunjuk satu panel untuk memberi saran memperkuat sistem nasional dan internasional untuk mencegah dan menangani krisis kesehatan masa depan.
Panel Tingkat Tinggi mengenai Reaksi Global bagi Krisis Kesehatan direncanakan mempertimbangkan pelajaran yang diperoleh dari reaksi terhadap wabah penyakit virus Ebola di Afrika Barat.
Ban telah menunjuk Presiden Tanzania Jakaya Mrisho Kikwete sebagai ketua panel tersebut. Anggota lain panel itu meliputi tokoh dari Brazil, Swiss, Indonesia, Botswana dan Amerika Serikat.
Dalam melaksanakan pekerjaannya, panel tersebut akan melakukan sejumlah konsultasi. Konsultasi dilakukan dengan wakil masyarakat dan negara yang terkena dampak, sistem PBB, lembaga keuangan bilateral dan multilateral dan bank pembangunan regional, organisasi non-pemerintah, negara yang mendukung upaya pemberian tanggapan, negara anggota, penyedia perawatan kesehatan, sivitas akademika, lembaga penelitian, sektor swasta serta ahli lain.
Panel itu akan menyelenggarakan pertemuan pertamanya pada awal Mei dan direncanakan menyerahkan laporan akhirnya paling lambat pada akhir tahun kepada Ban. Selanjutnya Ban akan membuat laporan kepada Sidang Majelis Umum, dan melakukan tindakan lebih lanjut jika cocok.