Kamis 09 Apr 2015 21:00 WIB

WNI Masih Berlindung di Masjid Asrama

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Agung Sasongko
Suasana konflik di Aden, Yaman
Foto: Ist
Suasana konflik di Aden, Yaman

REPUBLIKA.CO.ID PADANG -- Sejumlah WNI yang masih berada di Aden, Yaman memilih tinggal di masjid yang berada di lantai dasar asramanya, Arbithah Attarbiyyah Al Islamiyyah Wamarookizuhaa Atta'limiyyah.

"(Saya) masih di masjid, banyak kipas anginnya, jadi gak panas. Sebagian (WNI) sudah naik ke asrama," kata salah satu mahasiswa asal Kabupaten Solok, Sumatra Barat (Sumbar), Abdurrahman Halim yang menuntut ilmu di Al Baihani Republik Yaman melalui pesan singkat kepada ROL, Kamis (9/4).

Ia menjelaskan, masjid asramanya itu sangat luas, cukup untuk menampung lebih dari 300 orang. Namun, Halim tidak mengetahui secara pasti berapa luas masjid asramanya. "Kami aja mahasiswa dari berbagai negara ada sekitar 150 orang, itu aja cuma penuh enam saff," ujar Halim.

Dikatakannya, ia merasa lebih aman jika berada di masjid. Posisinya yang berada di lantai dasar, meminimalisir kemungkinan peluru nyasar yang membahayakan. Biasanya, lanjut Halim, ia bersama rekan-rekannya menghabiskan waktu di masjid dengan beribadah, ngobrol-ngobrol dan tidur. Selain dirinya dan rekan-rekan asrama, ada pula sejumlah perempuan bercadar yang juga berlindung.

Halim merasa beruntung, sebab persediaan makanan masih cukup. Ia menuturkan, biasa sarapan bersama teman-teman menggunkan roti dan hawalah, yaitu sejenis gula yang dicampur tepung juga ditambah keju dan selai.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement