REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petinggi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akhirnya menyetujui usulan dari PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi Liga Super Indonesia QNB untuk menghentikan sementara pelaksanaan kompetisi tertinggi di Tanah Air.
Keputusan tersebut disampaikan langsung oleh anggota Komite Eksekutif PSSI yang membidangi kompetisi, yaitu Erwin Dwi Budiawan di Jakarta, Jumat (10/4), setelah sebelumnya dilakukan rapat Komite Eksekutif PSSI.
"Keputusan diambil oleh PSSI mengingat dinamika yang terjadi di kompetisi terkait rekomendasi BOPI membutuhkan telaah yang mendalam sebelum diambil sikap final," katanya.
Menurut dia, menjalankan kompetisi dengan 16 tim dinilai tidak mungkin. Apalagi, sejak awal sudah ditetapkan jika peserta kompetisi tertinggi di Tanah Air itu berjumlah 18 tim. Untuk itu, harus dicari jalan keluarnya. Dengan adanya penghentian sementara ini, kata dia, Komite Eksekutif PSSI terpilih dari hasil Kongres Luar Biasa (KLB) di Surabaya pada 18 April bisa memutuskan persoalan yang saat ini membelit persepakbolaan nasional.
"Telaah dan jalan keluar seperti apa akan menjadi tugas perdana Komite Eksekutif PPS baru nanti. Mereka yang akan mengambil keputusan strategis itu," katanya menambahkan. Sesuai dengan rencana, pertandingan kompetisi tertinggi di Tanah Air itu akan dihentikan terhitung 12 April. Namun, hingga saat ini belum diputuskan kapan kompetisi akan kembali digelar.
Dengan kondisi tersebut, pertandingan big match antara tuan rumah Persija Jakarta dan Persebaya Surabaya di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Ahad (12/4), dipastikan tidak berlangsung. Sementara itu, untuk pertandingan per 11 April dipastikan tetap berjalan. Ada dua pertandingan yang akan berlangsung, yaitu PSM Makassar melawan Sriwijaya FC dan Barito Putera melawan Gresik United.