REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- PBB segera gelar pemungutan suara untuk resolusi embargo terhadap anak mantan presiden Yaman dan pemimpin Houthi, Selasa (14/4). Draft resolusi tersebut berisi pembekuan aset global dan larangan berpergian bagi Ahmed Saleh dan Abdulmalik al Houthi.
Ayah Saleh, mantan presiden Yaman Ali Abdullah Saleh dan dua pemimin senior Houti Abd al Khalid al Huthi dan Abdullah Yahya al Hakim telah dimasukan ke dalam daftar hitam DK PBB. Draft resolusi juga akan menerapkan embargo senjata pada lima orang pemimpin tersebut dan sekutu yang loyal pada mereka.
Resolusi juga menyeru negara anggota terutama yang bertetangga dengan Yaman untuk menginspeksi semua kargo ke Yaman. Resolusi meminta Houthi menghentikan serangan dan mundur dari wilayah yang dikuasai, termasuk ibukota Sanaa.
Masih misteri apakah Rusia akan setuju dengan resolusi ini atau memvetonya. Awal bulan ini, Rusia menyeru akses kemanusiaan dengan menghentikan sementara serangan udara oleh koalisi pimpinan Arab.
Akses tersebut untuk mengevakuasi warga asing dan warga sipil. Perwakilan Rusia di PBB menolak berkomentar terkait dukungan terhadap resolusi.