REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Laba bersih Commonwealth Bank Indonesia sepanjang 2014 mencapai Rp 207,85 miliar, naik tipis dibandingkan laba bersih 2013 Rp2 06 miliar. Presiden Direktur Commonwealth Bank Indonesia Tony Costa mengatakan, di tengah masa transisi pemerintahan baru, pada tahun 2014 merupakan tahun yang menantang bagi hampir semua perusahaan yang bergerak di dalam jasa keuangan di Indonesia.
"Kami bersyukur bahwa Commonwealth Bank Indonesia terus mampu mempertahankan kinerjanya yang positif dari tahun ke tahun," ujar Tony di Jakarta, Jumat (17/4).
Anak perusahaan Commonwealth Bank of Australia (CBA) Group itu terus mempertahankan momentum pertumbuhan bisnisnya dan mencatatkan kinerja keuangan yang positif di penghujung tahun 2014.
Commonwealth Bank Indonesia terus memperkuat perannya sebagai lembaga keuangan yang fokus pada sektor UKM di Indonesia. Hal itu ditunjukkan dengan pertumbuhan kredit tahunan sebesar 15,98 persen, lebih besar dari pertumbuhan kredit industri perbankan sebesar 11,6 persen.
Hingga 2014, total kredit yang disalurkan mencapai Rp 15,57 triliun, dibandingkan dengan Rp 13,5 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya, dengan rasio NPL-gross terjaga di level 0,8 persen. Pada akhir tahun 2014 pertumbuhan kredit mendorong peningkatan aset Commonwealth Bank Indonesia menjadi Rp 22,2 triliun.
"Sebagai komitmen Commonwealth Bank Indonesia dalam mendukung perekonomian nasional, Bank juga terus memacu pembiayaan ke sektor produktif," kata Tony. Hasilnya, pada akhir 2014, penyaluran kredit UKM tumbuh 20,8 persen mencapai Rp 2,8 triliun dan penyaluran kredit komersial dan konsumer tumbuh 25,5 persen mencapai Rp 12,8 triliun.
Selain itu, bank juga mencatatkan peningkatan total pendapatan sebesar 3,55 persen atau Rp 50,92 miliar. Pendapatan bunga bersih Bank pada tahun 2014 mencapai 9,52 persen menjadi sebesar Rp 1,03 triliun yang didorong oleh penguatan pertumbuhan kredit.
"Salah satu tujuan terpenting kami dari tahun ke tahun adalah untuk memberikan produk dan layanan yang terbaik bagi para nasabah kami. Pencapaian kami pada tahun 2014 merupakan hasil dari pelaksanaan strategi empat pilar kami yang memadukan pengelolaan risiko yang baik, pengelolaan likuiditas yang sehat, kerja sama tim yang kuat dalam organisasi ke dalam suatu sinergi, dan peningkatan kualitas pelayanan," ujar Tony.
Ke depannya, lanjut Tony, pihaknya akan terus berkontribusi untuk ikut memajukan perekonomian nasional serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.