REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Rumah Zakat Solo, Jawa Tengah, melakukan ekspedisi Penyaluran Superqurban di wilayah pedalaman, Dukuh Puhbale, Desa Semen, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri. Lokasi ini berada di pelosok pedesaan, jauh dari akses perkotaan.
Dalam penyaluran tersebut, tercatat 1.000 kornet dan 400 Kg sembako diserahkan kepada 150 Kepala Keluarga (KK) di Desa Puhbale dan Desa Semen, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri, akhir pekan lalu.
Daerah tersebut merupakan daerah terpencil yang hanya bisa diakses dengan jalan kaki. Perjalanan menuju ke lokasi stersebut sejauh 1,5 Km hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki.
Sepanjang perjalanan hanya ada jurang dan bukit melewati jalan setapak. Ini satu-satunya menuju pedalaman Desa Puhbale. Jauh dari akses fasilitas umum tidak membuat seluruh warga menyerah untuk mencari penghasilan.
Berbekal kemampuan bertani, warga memanfaatkan lahan pekarangan untuk sekedar mencukupi kebutuhan pokok sehari-hari.
Menurut Mei Sri Widuri, selaku Branch Manager RZ Solo, program Ekspedisi Superqurban ini merupakan salah satu bentuk bantuan kemanusiaan atas keprihatinan terhadap wilayah rawan gizi di Kabupaten Wonogiri.
''Ini merupakan salah satu program rutin yang diselenggarakan di beberapa titik wilayah rawan gizi, khususnya di Jawa Tengah,'' jelas Sri Widuri.
Rumah Zakat sebagai Lembaga Filantropi Internasional, berfokus dalam mendukung proses peningkatan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) Indonesia & Program MDG’s 2015.
Rumah Zakat mengajak bersinergi dengan masyarakat, mitra dan seluruh stakeholder pemerintah untuk bergabung dalam rangkaian gerakan BIG SMILE untuk Indonesia agar tersenyum lebih lebar.