REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Mesir dan Arab Saudi sedang mendiskusikan manuver militer besar-besaran sebagai ancaman pada pemberontak Houthi di perbatasan antara Saudi dan Yaman.
Dilansir dari Reuters Selasa (21/4) serangan udara yang dilakukan aliansi Saudi memperlihatkan kemajuan. Mereka telah mendorong Houthi dan mengambil alih kamp militer sebagian besar di wilayah Yaman.
Serangan udara ini dapat diperpanjang sejak dilakukan (26/3) lalu. Namun Saudi belum berkomitmen untuk invasi.
Meski terus digempur, pemberontak Houthi percaya diri, mengingat mereka memiliki pengalaman dalam berperang di gunung bagian utara akan menghentikan serangan udara.
Anggota biro politik Houthi, Mohammed al Bukahiti mengatakan Koalisi Amerika-Arab tahu invasi darat akan gagal. Terutama dengan kemajuan yang dilakukan kelompoknya.
Houthi meremehkan pemerintah Yaman karena bantuan yang tak mampu mengusir mereka. Mereka memamerkan senjata dan peralatan perang yang dimilikinya.