Kamis 23 Apr 2015 15:19 WIB

Langgar Aturan Berbusana Muslim, Warga Lhokseumawe Diberikan Sarung

Red: Agung Sasongko
Polisi Wilayathul Hisbah (WH) Dinas Syariat Islam Kabupaten Aceh Barat melakukan razia busana muslim di desa Drien Rampak, kecamatan Arongan Lambalek, Kabupaten Aceh Barat.
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Polisi Wilayathul Hisbah (WH) Dinas Syariat Islam Kabupaten Aceh Barat melakukan razia busana muslim di desa Drien Rampak, kecamatan Arongan Lambalek, Kabupaten Aceh Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Tim Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah Kota Lhokseumawe membagi-bagikan kain sarung pada pelanggar syariat Islam pada saat razia busana Muslim di Lhokseumawe, Kamis (23/4). Kegiatan penertiban syariat Islam yang dilakukan di jalan Merdeka, depan Taman Riyadah tersebut terjaring puluhan wanita dan pria yang dianggap tidak memenuhi kriteria berbusana muslim yang baik.

Bagi wanita, tidak hanya yang tidak memakai jilbab saja yang dihentikan oleh petugas, tapi yang berpakaian ketat serta menampakkan lekuk tubuh juga dihentikan oleh petugas. Sementara kaum pria yang dihentikan oleh petugas adalah yang bercelana pendek.

Para pelanggar syariat Islam yang berlaku di Provinsi Aceh, sesuai dengan Qanun Nomor 11 Tahun 2002 tentang Syiar ibadah dan akidah, didata indeditasnya dan diingatkan agar tidak mengulangi lagi serta dipakaikan kain sarung bagi yang dianggap terlalu menampakkan auratnya.

Wanita yang ditertibkan petugas sangat bervariasi. Namun umumnya didominasi ibu-ibu dan usia remaja putri, sedangkan pria yang terkena razia lebih didominasi usia remaja. Mereka beralasan lupa dan ada yang mengaku tidak tahu karena pendatang dari luar daerah.