REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Liga Indonesia mengaku tak bisa menyanggupi permintaan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi untuk menjalankan kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015 secepatnya. CEO PT Liga Joko Driyono mengatakan waktu paling efisien untuk kompetisi bisa dijalankan pada 19 Juni.
Joko beralasan banyak kompetisi internasional klub dan tim nasional yang harus dijalani. Sehingga jadwal akan sering bentrok.
"Mau atau tidak mau kompetisi baru bisa dijalankan pada 19 Juni nanti," ujar Joko pada awak media usai rapat dengan Menpora Imam Nahrawi, Senin (27/4).
Namun, ada waktu yang dinilai lebih cepat untuk menjalankan kompetisi. Yakni pada 9 Mei nanti. Tapi, itu akan molor kembali karena kompetisi internasional klub dan tim nasional. Ia menilai ini tidak akan efisien.
Opsi lain tetap digelar pada 9 Mei. Tapi harus ada kesepakatan antara tim nasional dan klub. Dalam artian klub rela tak menggunakan pemain pilarnya yang tengah bergabung di tim nasional.
"Jadi klub biarkan berjalan sambil timnas berjalan pula," kata pria asal Ngawi ini.
Indonesia akan mengikuti SEA Games 2015 di Singapura. Cabang sepak bola digelar mulai 29 Mei hingga 15 Juni.
Joko melanjutkan, saat rapat dengan Menpora dan perwakilan 18 klub peserta ISL, PT Liga diminta lebih cepat untuk menggelar kompetisi. Tapi Joko mengaku tak bisa memutuskan karena harus menunggu rapat komite eksekutif PSSI.
"Rapat itu akan digelar pada 2 Mei nanti," sebut mantan wakil ketua umum PSSI ini.