Selasa 28 Apr 2015 10:13 WIB

Warga Yaman Sulit Dapatkan Sembako

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Dwi Murdaningsih
 Ledakan bom setelah serangan udara terhadap gudang persenjataan di kota Sanaa, Yaman, Senin (20/4).
Foto: Reuters/Khaled Abdullah
Ledakan bom setelah serangan udara terhadap gudang persenjataan di kota Sanaa, Yaman, Senin (20/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Pasca pemberlakukan embargo senjata oleh Dewan Keamanan PBB, distribudi makanan melalui jalur laut di Yaman terhambat. Harga Kebutuhan Pokok menjulang tinggi dan semakin langka Senin (27/4).

Pertempuran telah menyebabkan masalah logistik dan menghambat pasokan makanan terutama ke daerah selatan seperti Aden. Ini dikarenakan Koalisi Arab Saudi telah menutup pelabuhan Aden sejak Ahad (26/4).

Turis Aden mengatakan dirinya melihat konvoi truk membawa gandum dari pabrik Hudayda telah terjebak selama sepekan. Mereka dilarang melewati kota saat berada di pinggiran Aden oleh Kelompok Houthi.

"Makanan menjadi langka di pasar," ujar pemilik toko di Sanaa Aref al Hammadi (30 tahun). Banyak warga memborong kebutuhan pokok dalam jumlah besar saat barang impor yang terakhir tiba.

Mereka khawatir perang akan terus berlanjut. Harga kebutuhan pokok juga mengalami kenaikan yang tak masuk akal. Satu kantong terigu saat awal perang hanya 6.000 riyal saat ini naik hingga 10.000 riyal. Ditambah lagi mereka sulit untuk mencarinya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement