REPUBLIKA.CO.ID, PBB -- Kepala budaya Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Irina Bokova, Senin (28/4) mendesak Dewan Keamanan untuk menugaskan pasukan penjaga perdamaian melindungi situs budaya dan membantu menghukum mereka yang menghancurkan kekayaan bersejarah.
Kewaspadaan internasional telah meningkat terkait dengan nasib artefak dan monumen di Irak dan Suriah setelah muncul video dari gerilyawan yang menghancurkan karya yang tak ternilai harganya.
Bokova menyesalkan "pembersihan budaya" yang dilakukan di Irak dan Suriah dalam pertemuan khusus Dewan Keamanan.
Direktur lembaga kebudayaan PBB UNESCO mengatakan melindungi warisan nasional harus dimasukkan dalam mandat misi penjaga perdamaian seperti yang terjadi di Mali menyusul perusakan kuil di Timbuktu.
Bokova mengatakan ia juga bekerja untuk mendorong Pengadilan Pidana Internasional membuka penyelidikan atas perusakan situs sejarah.
Dewan Keamanan pada Februari mengadopsi resolusi yang bertujuan untuk memotong pendanaan kelompok Negara Islam yang berasal dari penyelundupan barang antik.
Lembaga itu memberlakukan larangan penjualan barang antik dari Suriah, sementara larangan 10 tahun pada barang-barang yang berasal dari Irak tetap berlaku.