Selasa 28 Apr 2015 18:26 WIB

Insiden Derby Della Mole

Rep: c89/ Red: Fernan Rahadi
Pemain Torino (Matteo Darmian) merayakan gol ke gawang Juventus pada laga Derby della Mole, Ahad (26/4) lalu. Torino menang 2-1 pada laga tersebut.
Foto: toronews.net
Pemain Torino (Matteo Darmian) merayakan gol ke gawang Juventus pada laga Derby della Mole, Ahad (26/4) lalu. Torino menang 2-1 pada laga tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Sebuah partai derby selalu menghadirkan ketegangan. Pasalnya persoalan yang dihadirkan bukan sekedar kalah dan menang, melainkan kehormatan.

Tak jarang bumbu anarkis dan kerusuhan antar pendukung menjadi sisi lain yang melingkupi laga emosional yang akan berlangsung. Hal ini dikarenakan adanya faktor kebencian yang mengakar selama ratusan tahun. Sehingga elemen pemain ke 12 bisa menghalalkan segala cara untuk mengintimidasi lawan..

Pemandangan inilah yang terjadi pada laga antara sesama tim kota Turin, Torino versus Juventus, Ahad (26/4) malam WIB. Dalam partai yang bertajuk derby Della Mole itu terjadi insiden kerusuhan antar pendukung kedua keseblasan. Laga panas ini digelar, di stadion Olimpico, markas Torino.

Berdasarkan laporan La Gazzeta dello Sport, kejadian bermula kurang lebih dua jam sebelum pertandingan dimulai. Tifosi fanatik Torino yang berada di sekitar area stadion, mencegat bus yang ditumpangi tim Juventus, dan kemudian melempar telur busuk, batu dan botol, ke arah kendaraan tersebut. Beruntung para pemain dan oficial Bianconeri tidak terluka. Kendati demikian, bus tesebut mengalami pecah kaca.

Alhasil, insiden penyerangan ini mengundang kemarahan dari kelompok supporter si Nyonya Tua.  Seolah tidak menerima tim kesayangannnya diperlakukan seperti itu, juventini yang berada di dalam stadion melempar petasan dan kembang api ke arah kursi fans ll Toro saat laga telah dimulai. Dampaknya, dilansir dari Football Italia, terdapat 11 pendukung Torino yang mengalami luka-luka. Untung saja tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Seusai laga yang dimenangkan oleh Torino dengan skor 2-1 tersebut, pihak Juventus langsung memberikan keterangan seputar insiden negatif ini. Pada intinya tim berkostum hitam-putih itu mengecam segala bentuk kekerasan dalam dunia sepak bola. "Juventus FC, mengutuk segala bentuk kekerasan, baik dari penggemar sendiri, maupun dari pendukung tim lawan. Kami mengharapkan adanya evaluasi dan perlakuan yang adil atas kejadian ini, baik dari sistem peradilan olahraga  maupun dari media," demikian tulisan yang dikutip dari laman resmi Juve, Pekan lalu.

Senada dengan Bianconeri, kubu tuan rumah juga menyayangkan reaksi negatif supporter kedua tim. Presiden Torino Urbano Cairo meminta kontrol pihak kemananan bisa lebih diperketat lagi. Sehingga sepak bola tetap menjadi olahraga yang digemari oleh siapapun.

"Di Inggris kekerasan penggemar lebih buruk daripada di Italia. Tapi kemudian mereka (Petugas keamanan) turun tangan, dan stadion kembali menjadi tempat yang damai," kata Cairo kepada Radio 1 dikutip dari Football Italia.

Tak ketinggalan, Presiden federasi Sepak bola Italia (FIGC) Carlo Tavecchio turut mengecam tindakan anarkis tersebut. Pria berusia 71 tahun ini menyatakan pihaknya akan melakukan penyelidikan terhadap segala insiden yang terjadi di kota Turin itu."Melempar bom dalam stadion adalah tindakan berbahaya, serta direncanakan. Sekarang kami ingin, mereka bertanggung jawab untuk sanksi pidana tingkat tertinggi," tegasnya.

Itulah hawa panas yang terjadi berkaitan dengan drama 90 menit di stadion Olimpico. Cerita tentang derby Della Mole disi ke 251, yang telah terjadi sejak 1907. Inilah derby tertua di Italia yang berhasil mempersembahkan 37 gelar scudetto untuk publik kota Turin.

Klasemen Serie A Musim 2024
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
1 Napoli Napoli 7 5 1 1 14 9 16
2 Inter Inter 7 4 2 1 16 7 14
3 Juventus Juventus 7 3 4 0 10 9 13
4 Lazio Lazio 7 4 1 2 14 3 13
5 Udinese Udinese 7 4 1 2 10 0 13
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement