REPUBLIKA.CO.ID, LAGOS -- Sebanyak 300 anak perempuan telah diselamatkan oleh tentara Nigeria di hutan di daerah bergolak di bagian timur-laut negeri itu, Sambisa, setelah operasi berani dan akurat, kata juru bicara militer.
Juru Bicara Pertahanan Nasional Mayor Jenderal Chris Olukolade, yang mengkonfirmasi laporan itu kepada Xinhua, Rabu (29/4) mengatakan ia tak bisa mengonfirmasi identitas anak perempuan yang dibebaskan tersebut dan asal mereka.
Juru Bicara itu menambahkan ia tak bisa mengatakan apakah ada di antara mereka yang berasal dari Chibok, sampai setelah penyelidikan yang sesuai dan pemeriksaan yang menyeluruh.
"Saya hanya mengkonfirmasi penyelamatan tersebut 200 anak perempuan dan 93 perempuan pada sore ini dari berbagai kamp di hutan. Kami masih berusaha memastikan asal mereka sementara semua orang kini diperiksa dan ditentukan identitas mereka," kata juru bicara itu.
Olukolade menambahkan tiga kamp utama gerilyawan telah dihancurkan dalam serangan yang terkoordinasi dengan baik tersebut, yang meliputi penghancuran kamp Boko Haram Tokumbere, yang memiliki reputasi negatif, di Hutan Sambisa.
Sebanyak 300 siswi diculik dari Kota Kecil Chibok, yang terpencil, setahun lalu. Puluhan anak perempuan melarikan diri tapi 219 lagi masih belum ditemukan.
Penculikan itu menyulut kemarahan internasional, tapi kebanyakan anak perempuan masih belum ditemukan meskipun Barat berjanji akan membantu melacak mereka dan upaya Chad untuk menengahi pembebasan mereka.
Presiden terpilih Nigeria Muhammadu Buhari telah berikrar akan melancarkan segala upaya untuk membebaskan siswi tersebut, yang diculik oleh anggota Boko Haram setahun lalu. Tetapi Buhari mengakui ia tidak mengetahui apakah mereka akan bisa ditemukan.
Pemimpin Boko Haram Abubakar Shekau menyatakan anak perempuan itu "telah dinikahi" oleh para petempurnya. Kelompok fanatik Boko Haram telah menculik sedikitnya 2.000 anak perempuan dan perempuan sejak awal 2014, dan membuat jadi tukang masak, budak seks dan petempur, serta kadangkala membunuh mereka yang tak mau patuh.
Sebanyak 800.000 anak telah melarikan diri dari pertempuran, kata Dana Anak PBB (UNICEF). Jumlah anak yang tak bersekolah di sekolah dasar di Nigeria telah naik dari delapan juta pada 2007 jadi 10,5 juta, jumlah paling banyak di dunia, kata organisasi terkemuka di dunia yang mengurus anak-anak tersebut.