REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seiring penghentian kompetisi ISL oleh PSSI, ketua umum PSSI, La Nyalla Mattaliti memastikan klub akan meminta ganti rugi kepada kemenpora. Sebab, kata dia, karena kemenporalah klub menderita banyak kerugian.
"Perlahan-lahan dan satu-persatu klub akan datangi kemenpora untuk ganti rugi itu. Mau atau tidak, Kemenpora harus bertanggung jawab," ujarnya, Ahad (3/5).
Dari 18 klub yang merupakan anggota PSSI, La Nyalla menyebut Persija, Arema, Persebaya dan Persiba sudah memastikan diri untuk meminta ganti rugi kepada Kemenpora. Karena klub itu disebut La Nyalla menderita kerugian cukup besar karena keputusan Kemenpora.
"Saya tidak tahu pasti kapan klub akan menuntut ganti rugi. Namun yang jelas, Persija, Persiba, Arema dan Persebaya sudah memastikan diri untuk meminta ganti rugi," kata La Nyalla.
Tapi, La Nyalla malah menutup kemungkinan ketika kompetisi ISL 2015 akan dijalankan kemenpora. La Nyalla mengancam, klub yang ikut kompetisi di bawah naungan kemenpora dianggap keluar dari keanggotaan PSSI. Sebab dalam statuta dijelaskan klub yang mengikuti kompetisi di luar PSSI dianggap keluar dari PSSI.
Bagi La Nyalla itu adalah konsekuensi yang diterima klub ketika ikut kompetisi lain selain kompetisi yang dijalankan PSSI. Hal ini pernah terjadi saat dualisme Liga antara IPL dengan ISL. Klub yang bermain di kompetisi IPL memang berakhir keluar dari keanggotaan PSSI.
Namun, La Nyalla tidak akan melarang ketika kompetisi berjalan di bawah naungan kemenpora. Ia mempersilahkan merekrut klub anggota PSSI untuk ikut kompetisinya. Tapi, La Nyalla merasa tidak akan ada satupun klub yang mau ikut kompetisi itu. Sebab klub, kata dia, sudah tahu Kemenpora hanya membuat mereka menelan kerugian cukup banyak.