REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keputusan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) terkait penghentian kompetisi sepak bola di seluruh Indonesia dipertanyakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Hal ini disampaikan langsung oleh Deputi V Kemenpora, Gatot S Dewa Broto.
Sejauh ini bagaimana tanggapan Kemenpora terkait penghentian kompetisi?
Mereka menghentikan kompetisi Indonesia Super League (ISL) dengan force majeure, artinya sesuatu yang diluar kehendak PSSI. Ini mengherankan, force majeure dilakukan jika terjadi perang, bencana alam, dan sejenisnya. Memang alasan tersebut ada di statuta PSSI, tetapi di sana tidak disebutkan secara spesifik kondisinya seperti apa.
Kemudian apa rencana ke depannya?
Kami tetap pada prinsip kami membentuk Tim Transisi, tim ini nantinya yang akan menentukan siapa operator yang bakal menjalankan kompetisi Liga Indonesia. Bisa jadi PT Liga Indonesia atau yang lainnya tergantung tim nantinya. Kami berharap klub-klub ISL sedikit bersabar.
PSSI sendiri beralasan mengeluarkan force majeure akibat pembekuan PSSI oleh Kemenpora?
Menghentikan liga merupakan hak mereka. Namun kami sayangkan karena kami tidak ada niatan untuk menghentikan total. Justru selama ini kami ingin memperbaiki mutu klub dan liga Indonesia itu sendiri. Maka salah besar jika mereka menghentikan liga karena kami.