REPUBLIKA.CO.ID, GARLAND -- Agen-agen Biro Investigasi Federal (FBI) mengklaim selama bertahun-tahun memantau salah satu dua orang penembak yang ditembak mati setelah mulai menyerang dengan senapan penyerangan pada pameran kartun Nabi Muhammad di Texas.
Seperti dikutip Reuters, Rabu (6/5), menurut sumber dari pemerintah yang tidak ingin disebutkan namanya, penembak tersebut adalah teman-teman sekamar Elton Simpson dan Nadir Soofi dari Phoenix. Dokumen-dokumen pengadilan menunjukkan bahwa Simpson telah menjadi dibawah pengawasan polisi sejak 2006 dan mereka membohongi agen FBI atas keinginannya menyertai jihad keras di Somalia.
Agen FBI dan polisi mencari rumah kedua laki-laki itu di Ridge Apartments Autumn, Phoenix Utara Tengah. Mereka mengepung kompleks dan mengungsikan penduduk selama beberapa jam di pagi hari.
Peristiwa baku tembak di pinggiran kota Dallas Garland adalah satu yang mengagetkan lalu dilanjutkan dengan adanya serangan ancaman dan insiden penembakan masa. Selain hal tersebut juga ada ancaman di negara-negara Barat lain terhadap gambar pelukisan Nabi Muhammad.
Sebelumnya, kejadian di Texas terjadi pada hari Minggu, ketika sebuah mobil mengemudikan pada area belakang Garald. Dalam acara tersebut setidaknya ada 200 orang menghadiri acara kartun Nabi Muhammad, dimana lukisan tersebut merupakan serangan bagi umat muslim.
Lalu dua laki-laki melompat dalam mobil tersebut dan menembak satu mobil polisi yang menghalangi pintu masuk tempat parkir arena. Petugas polisi Garland dan penjagakeamanan tak bersenjata berada di mobil pasukan dan mulai keluar ketiika kendaraan mendekati. Perampok bersenjata api melukai petugas keamanan dan petugas polisi melakukan tembakan balasan dan membunuh kedua-dua penyerang.