REPUBLIKA.CO.ID, NAJRAN -- Pemberontak Yaman menembakkan roket dan mortir ke Arab Saudi dan menewaskan sedikitnya dua warga sipil. Lima tentara dilaporkan ditangkap dalam serangan tersebut.
Seperti diberitakan Aljazirah Selasa (5/5), pemerintah Saudi mengatakan bahwa para pejuang Houthi bersenjata melakukan serangan di kota Najran. Serangan tersebut memaksa pihak berwenang menangguhkan semua penerbangan di bandara setempat dan menutup semua sekolah.
Dalam sebuah pernyataan, Saudi Brig. Jenderal Ahmed Asiri mengatakan, koalisi yang dipimpin Arab terus menanggapi serangan Houthi. "Apa yang terjadi hari ini adalah bagian dari kekacauan milisi Houthi," ungkapnya.
Ia juga menegaskan bila semua opsi terbuka bagi kerajaan untuk memastikan keamanan.
Serangan terbaru ini mempersulit pekerjaan militer Saudi. Sebab, kini Saudi menghadapi tantangan untuk mengamankan perbatasan sementara melakukan serangan udara di Yaman.
Kamis lalu, bentrokan perbatasan menewaskan tiga tentara Saudi dan puluhan pemberontak. Berita kekerasan terbaru itu pun disampaikan Raja Salman dalam pertemuan para pemimpin Teluk beberapa waktu lalu untuk mengkoordinasikan operasi bantuan ke Yaman.