REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Lomba membuat karikatur Nabi Muhammad SAW ditengarai karena terpengaruh dengan kepercayaan masyarakat Barat terhadap Nabi Isa AS.
“Jadinya kan mereka terinspirasi. Kalau nabi mereka bisa divisualisasikan dalam bentuk gambar, kok Nabi Umat islam (Muhammad) tidak mereka coba untuk menggambarkan postur tubuhnya,” kata sosiolog Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Musni Umar, Rabu (6/5).
Musni mengungkapkan, cara yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan ini dalah dengan berdialog. Dialog yang bisa dilakukan, lanjut dia, antara lain dialog peradaban, yaitu berupa dialog untuk membangun saling pengertian dan saling memahami antar satu sama lain.
Lomba menggambar kartun Nabi Muhammad SAW diselenggarakan oleh American Freedom Defense Initiative, sebuah organisasi yang secara aktif terus menyebarkan kebencian terhadap Muslim di Amerika Serikat. Acara tersebut dihadiri oleh politikus ternama Belanda, Geert Wilders yang selama ini dikenal sebagai tokoh anti-muslim.
Presiden lembaga tersebut Pamela Geller mengatakan, kegiatan yang diadakannya bertujuan kebebasan berpendapat sebagai respons dari kekerasan ketika menggambar Nabi Muhammad di Charlie Hebdo. Gambar terbaik dari lomba tersebut diganjar hadiah sekitar Rp 130 juta.