REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Arsenal Arsene Wenger mengimbau jika musim depan klubnya belum tentu sesukses musim ini. Tim Meriam London juga butuh sosok kapten baru yang bisa membawa tim ke arah lebih baik.
Namun, sejarah pemilihan kapten Arsenal beberapa tahun belakangan ini terbilang kurang baik. Seperti dikutip dari ESPN, Kamis (7/5), kapten Arsenal Mikel Arteta terjebak dalam kondisi cedera hingga hanya tampil sepuluh pertandingan musim ini.
Kondisi itu memaksa Arsene Wenger memilih kapten baru. Ketika Tony Adams menjadi kapten Arsenal selama 1988-2002, penampilan tim sungguh luar biasa hingga menang banyak kompetisi.
Itulah era terakhir Arsenal memberi ban kapten kepada pemain atas dedikasi. Setelah itu Wenger cenderung memberi jabatan kapten pada pemain yang penampilannya tak menentu.
Saat Adams menurunkan jabatannya pada Patrick Vieira, kesalahan Wenger masih belum fatal. Pasalnya penampilan Vierra di lapangan tengah sangat luar biasa. Ia mendominasi lini tengah secara brutal selama tiga musim bersama Arsenal. Setelah Vierra memberikan posisi kapten kepada Thierry Henry kesalahan mulai muncul.
Henry memang pemain spektakuler tapi tak tepat sebagai pemimpin. Henry mengomandoi timnya tahun 2005 ketika kondisi tim kurang baik sebab klub tak punya dana membeli pemain. Herny pun tak punya kepemimpinan mumpuni untuk membangun timnya.
Sehabis era Henry, Wenger menugaskan William Gallas sebagai kapten selama dua musim. Tapi ia kehilangan posisi kapten oleh Cesc Fabregas di musim 2008/2009. Meski tergolong pemain hebat seperti Henry, ia nampaknya belum siap jadi kapten. Bahkan, Wenger diduga mengangkat Fabregas sebagai kapten agar ia tidak hengkang.
Berlanjut ke era Robin Van Persie setelah kepergian Fabregas. Lagi-lagi ia diduga menyandang kapten karena berstatus pemain bintang. Ia berhasil mencetak 30 gol dari 38 pertandingan. Namun ia tak bertahan lama sebab Arsenal tak kunjung jadi juara.
Setelah itu, berlanjut ke era Thomas Vermaelen tahun 2012 yang lebih parah. Musim pertamanya sebagai kapten nampak seperti bencana sebab ia kebanyakan ada di bangku cadangan.
Terakhir, pilihan Wenger memilih Arteta pun dianggap sebagai solusi yang kurang tepat. Pilihan itu terjadi karena Wenger tak lagi punya banyak pilihan pemain.