Rabu 13 May 2015 13:38 WIB
Gempa Nepal

Posko Indonesia di Nepal Dipindah Usai Gempa Kedua

Gempa di Nepal
Foto: IBTimes
Gempa di Nepal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Posko Penyelamatan dan Evakuasi WNI di Nepal yang semula bertempat di Kathmandu Guest House (KGH), Thamel dipindah ke Park Village Resort yang berjarak 20 menit bermobil dari pusat kota, setelah gempa 7,4 SR kembali mengguncang negara tersebut.

Menurut Duta Besar RI untuk Bangladesh dan Nepal yang sekaligus ketua tim penyelamatan dan evakuasi WNI di Nepal, Iwan Wiranata-atmadja saat dihubungi Antara dari Jakarta, Rabu, pemindahan posko tersebut dilakukan atas pertimbangan keamanan dan efektivitas evakuasi karena lokasi yang baru lebih dekat dengan Bandara Tribhuvan.

Dubes Iwan menambahkan bahwa kondisi KGH menjadi tidak kondusif setelah gempa besar 7,4 SR kembali mengguncang Nepal pada Selasa sekitar pukul 14.00 waktu setempat, yang mengakibatkan bangunan hotel retak-retak. "Setelah dirundingkan, kami sepakat untuk memindahkan posko," kata dia.

Iwan mengatakan saat gempa 7,4 SR melanda Nepal, Selasa, dirinya tengah berada di kamar mandi dan sempat terpelanting karena guncangan yang sangat keras. "Alhamdulillah tidak ada yang luka, tapi waktu ke luar (kamar mandi) orang-orang sudah berlarian panik menghindari gedung tinggi," kata dia.

Distrik Thamel, tempat KGH berada, merupakan area pusat kota yang padat oleh wisatawan dan dipenuhi bangunan tinggi. Dubes Iwan juga menyampaikan semua WNI di Nepal, baik penduduk, pengunjung, maupun tim relawan, berada dalam kondisi selamat.

"Teman-teman relawan yang berada di Kathmandu, Satunggal, Chapakot, dan Gorkha, alhamdulillah selamat dan sudah bisa dihubungi," kata dia.

Menurut Iwan, Rumah Sakit Lapangan yang didirikan Tim Indonesia Peduli Nepal di Satunggal hingga kini masih terus beroperasi dan mendapatkan tambahan pasien setelah gempa Selasa lalu. Berdasarkan data per Selasa, saat ini terdapat 103 WNI berada di Nepal yang terdiri atas 39 WNI menetap dan 64 pengunjung.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 26 WNI telah dipulangkan menggunakan pesawat Boeing 737 TNI AU pada 6 Mei lalu. Hingga kini, tim masih melacak keberadaan tiga WNI pendaki, yakni Alma Parahita, Kadek Andana dan Jeroen Hehuwat, yang terakhir kontak diketahui di Langtang di ketinggian 3.000 mdpl di Peguningan Himalaya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement