REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mendesak semua pihak di Burundi bersikap tenang dan menahan diri setelah ada laporan mengenai upaya kudeta terhadap Presiden Pierre Nkurunziza.
"Sekretaris Jenderal mengeluarkan seruan yang mendesak semua pihak bersikap tenang dan menahan diri," kata Juru Bicara PBB Stephane Dujarric, Rabu (13/5).
Ban mengingatkan semua pemimpin Burundi mengenai perlunya memelihara perdamaian dan kestabilan di negara yang telah sangat menderita akibat rangkaian kerusuhan sebelumnya.
Burundi terperosok ke dalam kerusuhan pada Rabu, saat Nkurunziza mengatakan upaya kudeta telah gagal.
"Situasi terkendali," kata Nkurunziza yang berada di Tanzania untuk menghadiri pertemuan puncak khusus para pemimpin Masyarakat Afrika Timur (EAC) melalui akun Twitternya.
Pada Rabu pagi, mantan kepala Badan Intelijen Nasional Burundi Mayor Jenderal Godefroid Niyombare mengumumkan militer telah menggulingkan presiden dan para pemangku kepentingan sedang berusaha membentuk pemerintah peralihan.
Uni Eropa dan Amerika Serikat telah mendesak Burundi menunda pemilihan umum dan menyatakan suasana tidak kondusif bagi penyelenggaraan pemilihan umum.