REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Amerika Serikat akan mendesak Myanmar untuk bertanggung jawab atas nasib migran Rohingya yang saat ini exodus di perairan Asia Tenggara, Rabu (20/5).
Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony J Blinken mengatakan ia akan berbicara langsung dengan pemerintah Myanmar untuk meningkatkan kondisi di Rakhine.
''Kami akan berbicara langsung dengan pemerintah Myanmar terkait tanggung jawab mereka, termasuk dalam memperbaiki kondisi di Rakhine (tempat asal para migran Rohingya),'' kata Blinken di Jakarta, Rabu (20/5). Pasalnya, bukan keinginan mereka untuk menjadi migran, membahayakan hidup di lautan dan dimanfaatkan pedagang manusia, hanya untuk mencari tempat yang lebih baik.
Blinken juga mengapresiasi langkah Indonesia dalam mengatasi gelombang migran. Menurutnya, Indonesia telah bertindak sangat murah hati dengan membantu dan menyelamatkan mereka. ''Indonesia telah sangat dermawan karena menyelamatkan mereka dari marabahaya di perairan sana,'' tambahnya.
Blinken akan mengunjungi Burma pada 21-22 Mei setelah kunjungan singkat di Indonesia. Ia akan bertemu dengan pejabat pemerintah Burma, pemimpin politik dan perwakilan masyarakat.
Salah satu bahasan yang tak bisa dikesampingkan adalah membahas solusi krisis migran. ''Menurut saya, solusi jangka panjangnya adalah dengan mengubah kondisi di tempat tinggal mereka di Rakhine,'' kata Blinken. Ia juga membuka kemungkinan bahwa warga Rohingya bisa kembali ke Rakhine, atau Bangladesh.