REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengatakan pelaksanaan Rakernas Kadin dan Trade Investment Forum Wilayah Timur Indonesia yang diselenggarakan di Hotel Borobudur, Senin (25/5) ini dilakukan guna menyambut datangnya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
"Jelang diberlakukannya MEA, ditengah gejolak ekonomi global, dan melemahnya nilai tukar rupiah, kondisi ini menjadi tantangan bagi Kadin untuk mampu memberikan rekomendasi di bidang perekonomian," ujarnya di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (25/5).
Selain itu, pemerataan pembangunan juga ia tegaskan untuk segera dilakukan agar mengurangi celah ketimpangan antara Indonesia bagian barat dan timur.
"Kondisi wilayah timur Indonesia sangat strategis. Mencakup 12 provinsi dan 171 kabupaten dan kota dan dapat menjadi ujung tombak dalam memperkuat perekonomian nasional dan dunia usaha," tambah Suryo.
Ia mengharapkan, adanya Rakernas Kadin dan Trade Investment Forum, mampu mendukung program di bidang energi, maritim, infrastruktur, program untuk memperkuat sisi pasokan ekonomi Indonesia dan program untuk mempercepat pembangunan wilayah timur Indonesia.
Suryo menilai pemerintah daerah (pemda) akan memainkan peran sentral dalam pembangunan jelang bergulirnya MEA.
"Namun masih banyak pemda yang belum menyadari perannya. Sikap menunggu instruksi dari pusat masih kuat," lanjutnya.
Ia berharap Kadin di daerah bisa proaktif dorong pemda melakukan pembangunan strategis dan terlibat aktif dalam perencanaan ekonomi daerah.