REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh penangkapan sejumlah pejabat eksekutif FIFA merupakan akal-akalan Amerika Serikat (AS) dalam memperluar kekuasannya. Menurutnya, penangkapan pejabat FIFA merupakan tindakan yang berlebihan oleh pihak AS dalam mencampuri urusan internasional.
Putin menuding AS telah ikut campur tangan pada kasus yang diluar yurisdiksinya. Pada Rabu (27/5), sebanyak tujuh pejabat teras di organisasi sepak bola tertinggi dunia itu ditanggap di sebuah hotel di Zurich, Swiss. Kemudian diekstradisi untuk diperiksa dan diadili di AS.
''Ini belum merupakan upaya terang -terangan lain (oleh Amerika Serikat) untuk memperluas yurisdiksinya pada negara -negara lain,'' kata Putin seperti dilansir Reuters, Kamis (28/5).
Putin menambahkan penangkapan itu adalah usaha yang jelas -jelas dilakukan untuk mencegah pemilihan ulang pimpinan FIFA, Sepp Blatter yang memiliki dukungan Rusia.
Salah satu kasus yang disangkakan kepada sejumlah pejabat FIFA tersebut adalah terkait suap penentuan tuan rumah Piala Dunia 2018 di Rusia dan 2022 di Qatar. Selain itu, kasus gratifikasi terhadap sejumlah perusahan komersil dan pemerasan juga menjadi salah satu dakwaan.