REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Kimia Universitas Indonesia, Asmo Wahyu menyarankan Sucofindo dan BPPOM selaku lembaga peneliti kandungan plastik dalam beras, segera duduk bersama. Hasil penelitian harus dipaparkan bersama untuk dirunut akar perbedaannya.
“Hasil penelitian kedua belah pihak perlu dipaparkan agar bisa diinterpretasikan secara bersama,” terang Asmo saat dihubungi ROL, Jumat (29/5).
Tujuannya, lanjut dia, agar perbedaan hasil penelitian bisa segera diketahui akarnya. Hal ini penting mengingat isu beras plastik mendesak untuk dicari penyelesaiannya.
“Daripada membuang-buang waktu, segera saja semuanya bergabung untuk membahas hasil temuan. Ajak media dan masyarakat untuk mengawal proses pemaparan. Tidak perlu kembali melakukan penelitian di laboratorium,” tambahnya.