REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Tim Transisi Pembenahan Tata Kelola Sepak Bola Indonesia, Zuhairi Misrawi, mengatakan pihaknya telah siap melakukan pemberantasan mafia bola. Penegasan itu disampaikan sebagai ikhtiar untuk menata masa depan sepak bola Indonesia menjadi lebih cerah.
“Kami membentuk kelompok kerja (pokja),” katanya dalam dialog kenegaraan bertema “Arah Sepak Bola Kita Hendak Kemana” di coffe corner Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI), Rabu (3/6). Pokja itu memiliki tugas khusus untuk melakukan investigasi mafia bola.
Ia mengatakan, pokja itu kini telah memiliki data terkait mafia tersebut. “Hasil investigasi akan segera diserahkan kepada kepolisian untuk ditindak lanjuti secara hukum,” ucap dia.
Menurutnya, Indonesia Corruption Watch (ICW) pernah melaporkan kasus korupsi yang melibatkan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Kasus itu dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada sekitar tahun 2010, namun, lanjutnya, hingga saat ini kasusu itu belum ditindak lanjuti.
“Nilai korupsinya mencapai Rp 700 miliar,” ujarnya. Ia berharap KPK dan pokja investigasi bentukan tim transisi dapat segera menyelesaikan kasus korupsi dan mafia sepak bola sehingga industri olah raga Indonesia dapat lebih sehat.