REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Manajemen PT Kabau Sirah Semen Padang FC mengaku bimbang mempertahankan timnya pascakeputusan Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA), menjatuhkan sanksi bagi Indonesia.
"Saya pikir langkah itu, mungkin (Semen Padang FC) dibubarkan karena aliran dana tak ada kan, dibubarkan dulu," kata Direktur Teknik Semen Padang FC, Asdian di Padang, Sumatra Barat (Sumbar), Kamis (4/6).
Menurutnya, pertimbangan dari pilihan tersebut yaitu, sanksi FIFA berdampak terhadap keuangan dari pihak manajemen. Terutama, ujar dia, hubungan antara klub dengan sponsor yang kemungkinan akan menghentikan aliran dananya.
"Kalau tidak ada uang yang mensponsori, tentu klub tak akan jalan," jelas Asdian.
Namun, ia mengatakan, pilihan pembubaran tim belum positif. Manajemen Kabau Sirah Semen Padang, kata dia, akan segera merapatkan ihwal dampak dari sanksi FIFA.
"Tapi menurut saya mungkin harus bubar sementara, gak jelas sampai tahun berapa (sanksi FIFA), kita gak tahu. Kalau cepat selesai ya cepat, kalau lambat ya bisa-bisa sampai 2016, lambat lagi ya 2017," tutur Asdian.
Namun, ia tetap berharap sanksi FIFA dapat segera dicarikan solusi. Pemerintah dengan PSSI, bisa merumuskan yang terbaik untuk sepak bola Indonesia.
"Katakanlah ada perbaikan ya silahkan lah. Harapan pemain kan gitu, kompetisi bisa cepat digulirkan lagi. Kuncinya dari PSSI dan pemerintah," ujarnya menambahkan.