Kamis 04 Jun 2015 20:31 WIB

Tingkatkan SDM, Kadin Gandeng Perguruan Tinggi

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (kadin), Suryo Bambang Sulisto
Foto: palingaktual.com/google
Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (kadin), Suryo Bambang Sulisto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) untuk kerja sama dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia. Melalui kerja sama tersebut, diharapkan generasi muda Indonesia dapat membangun profesionalitas di dunia kerja dan industri.

Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengatakan, melalui nota kesepahaman tersebut diharapkan dapat menciptakan link and match antara kedua pihak. Dengan demikian, keduanya bisa saling bersinergi untuk mengembangkan dunia pendidikan tinggi dan dunia usaha demi menjaga kesinambungan ekonomi nasional.  

"Kami sepakat bekerja sama menciptakan peluang untuk mengembangkan sumber daya manusia melalui program pemagangan, pemberian beasiswa, dan pelatihan kewirausahaan," ujar Suryo di Jakarta, Kamis (4/6).  

Menurut Suryo, hubungan antara dunia akademis dan dunia usaha sangat penting terutama dalam menumbuhkan wirausaha di dalam negeri. Pasalnya, selama ini peluang wirausaha di Indonesia sangat besar namun jumlah pertumbuhan wirausaha masih relatif kecil. Tak hanya itu, dunia usaha juga membutuhkan akademisi untuk melakukan studi pembangunan, mulai dari studi kelayakan maupun studi amdal.

"Diharapkan membangun komunikasi antara dunia usaha dan akademisi dalam rangka membuka peluang bagi anggota Kadin, untuk pengembangan kerja sama riset dalam menumbuhkan dunia usaha," kata Suryo.

Suryo mengatakan, Kadin Indonesia akan berupaya untuk mendorong dunia usaha memanfaatkan program corporate social responsibility (CSR) maupun program strategis lainnya bagi kepentingan pengembangan sumber daya manusia yang diperlukan dunia usaha. Nota kesepahaman ini dapat mempertegas dunia usaha untuk terus berkontribusi bagi pembangunan bangsa.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement