REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Hadist, Mustafa Ali Yusuf menilai meski ilmu hadis kurang diminati pengembangan pendidikan hadist tidak berhenti. Di beberapa madrasah hingga perguruan tinggi masih berjalan meskipun tidak terlalu pesat.
Untuk mendorng agar ilmu hadist lebih berkembang, Imam Masjid Istiqlal ini menyarankan kepada pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama untuk mencari seorang yang dapat disebut sebagai Muhadis, atau orang-orang yang memang dapat dijadikan sebagai tempat bertanya tentang hadist.
"Dengan begitu, muhadis ini dapat memberikan pencerahan apakah hadist-hadist yang ditemukan adalah benar dari nabi dan punya periwayatan yang kuat," kata dia Selasa (9/6). Mustafa berharap ilmu hadist khususnya di Indonesia dapat berkembang. Karena seperti yang umat Islam ketahui bahwa hadist adalah tuntunan kedua setelah Alquran.