REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (persero) memberikan sinyal akan ada penyesuaian harga BBM bersubsidi, seperti premium dan solar pada Agustus, mendatang. Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Ahmad Bambang menyebutkan, penyesuaian harga pada Agustus akan diikuti pola penyesuaian yang baru, yaitu pertiga bulan atau enam bulan.
"Tapi sampai bulan Juli tidak ada perubahan. Premium dan solar yang subsidi tidak ada perubahan. Dijamin sampai Juli tidak ada kenaikan. Tapi agustus kemungkinan akan ada penyesuaian, namun kita akan buat range tidak selalu berubah. Minimum 3 sampai 6 bulan lah," ujar Bambang saat melakukan site visit di Terminal BBM Pertamina Plumpang, Rabu (10/6).
Penyesuaian harga BBM bersubsidi yang dilakukan sesuai range tertentu ini, lanjut Bambang, bertujuan untuk meredam fluktuasi harga yang terlalu sering terjadi di masyarakat. Selain itu, pemerintah bersama dengan Pertamina akan memberlakukan batas atas dan batas bawah harga BBM bersubsidi.
"Supaya harga stabil. Nanti akan ada konsep namanya floor price sama ceilling price selama itu belum lewat ya harga sama," ujarnya.
Sementara itu, Bambang juga menolak isu tentang kenaikan harga BBM non-subsidi jenis pertamax yang dikabarkan naik menjadi Rp 9.500. Bambang menegaskan belum ada rencana kenaikan harga pertamax sampai BBM jenis pertalite diluncurkan. Produk pertalite sendiri diluncurkan untuk memberikan varian baru di tengah pertamax dan premium.
"Enggak mungkin naik pertamax selama pertalite belum terbit. Kalau kita naikan pertamax lagi rugi kita, karena kan disparitas harganya semakin jauh ke premium. Otomatis pelanggan bakal pindah ke premium," katanya.