REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena data ekonomi AS yang positif memberikan tekanan terhadap logam mulia.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus kehilangan 6,2 dolar AS, atau 0,52 persen, menjadi menetap di 1.180,40 dolar AS per ounce.
Emas berada di bawah tekanan karena laporan yang dirilis Kamis oleh Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan klaim pengangguran sangat rendah, dengan klaim pengangguran awal naik 2.000 menjadi 279.000 pada minggu yang berakhir 6 Juni.
Analis mencatat bahwa rata-rata empat minggu naik untuk kali ketiga berturut-turut tetapi hanya sebesar 3.750 menjadi 278.750.
Logam mulia itu diletakkan di bawah tekanan tambahan ketika laporan penjualan ritel yang dirilis oleh Departemen Sensus AS pada Kamis menunjukkan penjualan ritel meningkat 1,2 persen pada Mei.
Kedua laporan positif ini mungkin telah meningkatkan antisipasi untuk kemungkinan kenaikan suku bunga dari Federal Reserve AS.
Analis awalnya percaya bahwa suku bunga bisa naik pada awal Juni, namun karena data pekerjaan yang lebih buruk dari yang diperkirakan pada bulan Maret, sekarang memperkirakan bahwa suku bunga akan naik ketika data pekerjaan membaik.
Pertemuan Fed berikutnya dijadwalkan 15 Juni ketika investor mengharapkan berita tambahan tentang waktu kenaikan suku bunga, tetapi analis mengingatkan bahwa kenaikan suku bunga The Fed pada Juni masih mungkin.
Perak untuk pengiriman Juli naik 0,1 sen, atau 0,01 persen, menjadi ditutup pada 15,96 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 10 dolar AS, atau 0,90 persen, menjadi ditutup pada 1.105,20 dolar AS per ounce.