REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Sebanyak 15 pesantren di seluruh Indonesia telah menggunakan energi biogas dari tinja manusia untuk pembangkit tenaga listrik sebagai upaya pemanfaatan energi baru dan terbarukan.
"Tahun ini ada 15 pesantren yang menjadi proyek pertama untuk menggunakan tenaga listrik dari biogas," kata Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana saat kunjungan ke pesantren di Cirebon, Jawa Barat, Sabtu.
Dia mengatakan untuk memproduksi energi tersebut sedikitnya dibutuhkan 500 orang dan saluran pembuangannya tidak boleh dicampur dengan saluran lain.
"Kalau bisa saluran pembuangannya jangan digabung dengan saluran lain apalagi dengan sabun, karena sabun dapat mematikan bakteri-bakteri yang menghasilkan gas," kata Rida.
Selain dengan tinja manusia, juga biogas dapat menggunakan tinja sapi, dengan perhitungan rata-rata kotoran tiga ekor sapi dapat menghasilkan energi sekitar 2.000 watt jam atau sama dengan satu liter solar/satu liter minyak tanah.