Senin 15 Jun 2015 07:33 WIB

Erdogan: Turki Kemungkinan akan Gelar Pemilu Sela

Rep: Gita Amanda/ Red: Muhammad Hafil
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Foto: Reuters
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan, pemilihan umum (pemilu) sela di Turki nampaknya tak terelakan. Komentar tersebut disampaikan Erdogan di tengah upaya partai berkuasa AK dan oposisi berjuang membentuk pemerintahan koalisi, dalam batas konstitusi 45 hari.

Aljazirah melaporkan pada Ahad (14/6), dalam komentar yang dipublikasikan di surat kabar lokal Miliyet, Erdogan mengatakan ia berencana memberikan mandat untuk membentuk pemerintahan baru AK. Partai AK pada 7 Juni lalu meraih suara 41 persen dalam pemilu, namun gagal meraih suara mayoritas.

"Katakanlah pihak pertama dalam pemilu tak mencapai ini (membentuk pemerintahan) dan juga pihak kedua. Dalam kasus ini, pergi ke kotak suara lagi sesuai konstitusi akan tak terelakan," katanya.

Setelah parlemen dilantik akhir bulan ini, Erdogan diperkirakan akan memberdayakan AKP secara resmi untuk membenuk pemerintahan baru. Jika tak berhasil dalam 45 hari, ia memiliki kekuasaan untuk menyerukan pemilu baru.

"Tak terpikirkan meninggalkan negara tanpa pemerintah. Ketidakpastian seharusnya tak berlangsung lama," kata Erdogan seperti dilaporkan Reuters.

Wakil Perdana Menteri Numan Kurtulmus mengatakan pada CNN Turk, ia berharap Perdana Menteri dan pemimpin AKP Ahmet Davutoglu akan mengamankan pemerintahan baru di putara pertama pembicaraan. Ia mengaku percaya Davutoglu mapu menghadirkan alternatif koalisi.

"Ini bukan akhir dunia jika hal itu tak terjadi," ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement