REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatra Barat (Sumbar), Nurman Agus, mengusulkan pimpinan Pusat Studi Konstitusi (Pusako) Universitas Andalas (Unand) sebagai salah satu kandidat calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kepada tim panitia seleksi (Pansel).
"Kriterianya terpenuhi, misal Prof Saldi (pimpinan Pusako Unand), terbukti integritasnya bagus," ujar Nurman dalam acara diskusi 'Mencari Sosok Pimpinan KPK yang Ideal' bersama salah satu srikandi anggota Pansel calon pimpinan KPK, Meutia Ganie Rochman, Rabu (17/6).
Menurutnya, majunya Saldi Isra sebagai salah satu kandidat calon pimpinan KPK harus mendapat dukungan dari masyarakat dan sejumlah lembaga, seperti LKAAM, MUI Sumbar, Muhammadiyah dan ormas Islam lainnya.
Ia mengatakan rekam jejaknya dianggap mumpuni untuk maju sebagai kandidat capim KPK. Saldi dikenal sebagai ahli hukum tata negara, guru besar Universitas Andalas, dan pernah menjadi pansel hakim konstitusi.
Sementara itu, Saldi Isra enggan mengomentari usulan tersebut.
Sebelumnya, juru bicara pansel KPK, Betti Alisjahbana menuturkan, para srikandi pansel akan mulai melakukan kegiatan jemput bola para calon pimpinan KPK ke daerah-daerah. Dari penjaringan di daerah ini, diharapkan ada calon potensial yang mau mengikuti seleksi.
Tim Pansel KPK akan mendatangi sejumlah kota besar seperti Makassar, Padang, Yogyakarta, Medan, Balikpapan, Semarang, Pontianak, Bandung, Malang dan Depok.