Kamis 18 Jun 2015 21:11 WIB

Mereka Masa Depan Pirlo

Rep: c89/ Red: Fernan Rahadi
Andrea Pirlo
Foto: REUTERS/Paul Hanna
Andrea Pirlo

REPUBLIKA.CO.ID, Mata Andrea Pirlo terlihat memerah setelah laga di Berlin, dua pekan lalu. Olympia stadion jadi saksi kekalahan 1-3 Juventus dari Barcelona di Final Liga Champions musim 2014/2015.

Karena itulah sang metronom tak mampu membendung kesedihan. Imbasnya si Nyonya Tua gagal menjadi jawara Eropa setelah tahun 1996, sekaligus memupus impian tentang manisnya treble winners.

Belakangan ada  multi-tafsir tentang tangisan pria berusia 36 tahun itu. Sebagian kalangan menilai, Pirlo memberi isyarat perpisahan dengan kota Turin, tempat di mana markas Juve berada. Bersamaan dengan itu rumor tentang ketertarikan sejumlah klub terhadapnya melaju kencang.

Daily star memberitakan Pirlo menjadi rebutan duo raksasa Inggris, Liverpool dan Chelsea. Selain itu agen pemain yang berbasis di Australia, Lou Sicca menyarankan agar Pirlo berseragam Sydney FC. Klub di mana Legenda Bianconeri, Alessandro Del Piero pernah merumput.

"Proyek saya jelas, jika Andrea memutuskan untuk meninggalkan Italia, tugas saya adalah membawa dia ke Australia," kata Lou merespon geliat masa depan kliennya, dikutip dari Daily Star.

Tak hanya itu, Liga sepak bola Amerika Serikat (MLS) juga dikabarkan bakal menjadi pelabuhan Pirlo selanjutnya. Maklum dalam satu dekade terakhir, beberapa bintang lapangan hijau yang memasuki usia senja kerap menjadikan MLS sebagai tantangan baru, sebut saja ada nama David Beckham, Thierry Henry, Robbie Keane, hingga bomber Spanyol yang masih bisa bersaing di Level tertinggi, David Villa pun tergoda untuk mengais rezeki di negeri Paman Sam. Fakta itulah yang sekiranya melapangkan jalan gelandang tim nasional Italia itu ke AS.

Tatkala semakin kencangnya rumor kepergian Pirlo, Bianconeri pun melakukan manuver di bursa transfer. Sami Khedira, pemain yang biasa berposisi di depan empat bek sejajar atau deep lying playmaker didatangkan dari Real Madrid secara gratis. Kendati Khedira lebih bertipe sebagai  ball winner, tapi tetap saja, situasi ini layaknya sebuah antisipasi kepergian sang metronom.

Hingga akhirnya pesepak bola yang telah meraih dua gelar Liga Champions bersama AC Milan itu buka suara. Soal tangisan di Berlin, ia menyatakan hal itu adalah sebuah ekspresi kekecewaaan bukan salam perpisahan. Ungkapan itu sekaligus menjadi jawaban dari semua rumor yang beredar.

"Ada terlalu banyak rumor tentang saya akan meninggalkan Juventus. Saya hanya ingin terus bermain di sini dan akan hadir di Euro 2016," ujar Pirlo.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement