REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Kemungkinan keluarnya Yunani dari Eurozone membawa berbagai dampak. Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras mengatakan keluarnya Yunani dari zona euro akan menjadi awal dari akhir masa mata uang tunggal di antara anggota Uni Eropa.
"Skenario itu tidak bisa diulang dan akan menjadi awal dari akhir sistem mata uang tunggal di Eropa," kata Tsipras, saat diwawancara surat kabar "Kurier".
Yunani kini mempunyai waktu sampai akhir Juni untuk menyepakati program penghematan sebagai syarat carinya dana talangan internasonal. Dana ini dibutuhkan untuk menghindari gagal bayar sebesar 1,6 milyar euro kepada dana moneter internasional (IMF). Namun, Yunani hingga kini masih menolak usulan program itu sementara para kreditor juga tidak mau mengalah. Jika kondisi itu masih terus terjadi, makan Yunani akan bangkrut dan kemudian keluar dari zona euro.
Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Jake Lew mengatakan kemungkinan keluarnya Yunani dari Euro akan berdampak buruh bagi negara tersebut. Tak hanya itu, jika Yunani keluar dari Eurozone, juga akan berdampak pada negara lainnya.
“Konsekuensi kegagalan Yunani akan sangat berpengaruh. Hal terebut merupakan penurunan mengerikan dalam kinerja perekonomian mereka (Yunani),” kata Lew seperti dilansir oleh seattletimes, Ahad (21/6).
Pemimpin Uni Eropa dan kreditor Yunani masih melakukan upaya terakhir. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah keluarnya Yunani dari zona mata uang euro. Yunani diberikan tenggat waktu hingga 30 Juni 2015 untuk melakukan pembayaran utang kepada IMF.