Selasa 23 Jun 2015 19:31 WIB

Langkanya Bahan Bakar di Suriah Berimbas pada Layanan Kesehatan

Rep: Gita Amanda/ Red: Winda Destiana Putri
Bahan Bakar Minyak (Illustrasi)
Foto: CORBIS
Bahan Bakar Minyak (Illustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, IDLIB --  Kekurangan bahan bakar menyebabkan gangguan pada layanan sehari-hari, khususnya aktivitas medis untuk menyelamatkan nyawa.

Banyak fasilitas kesehatan di Hama dan Idlib kini terpaksa tutup atau mengurangi aktivitasnya akibat kekurangan bahan bakar untuk generator listrik dan transportasi.

Organisasi kemanusiaan internasional Dokter Lintas Batas atau Médecins Sans Frontières (MSF) melalui siaran persnya kepada Republika, Selasa (23/6), mengatakan terganggunya jalur pasokan bahan bakar dalam beberapa hari terakhir karena pertikaian di antara kelompok bersenjata berimbas pada layanan untuk kebutuhan sehari-hari, khususnya pada layanan kesehatan.

Otoritas kesehatan di Hama dan Idlib mengeluarkan pengumuman darurat pada tanggal 15 dan 16 Juni bahwa fasilitas kesehatan mengurangi aktivitas akibat kurangnya bahan bakar dan mereka mungkin akan terpaksa tutup dalam beberapa hari ke depan jika tidak ada bahan bakar.

Rumah sakit di wilayah lain juga telah meminta bantuan. Sementara itu Syrian Civil Defense memperingatkan bahwa aktivitas bantuan mereka di Aleppo, Hama, Idlib dan Lattakia juga dapat dihentikan akibat kurangnya bahan bakar.

"Situasi medis di Suriah bagian utara sudah menyulitkan bagi penduduk," ujar Program Manajer MSF Suriah Dounia Dekhili.

Padahal menurut Dekhili, dengan banyaknya rumah sakit yang berisiko tutup akan banyak nyawa orang di Suriah menghadapi bahaya yang semakin besar. Bahan bakar diperlukan untuk menjalankan pompa air, inkubator untuk bayi baru lahir dan untuk menjalankan ambulans untuk layanan darurat yang menyelamatkan nyawa.

"Kami meminta mobilisasi bantuan bahan bakar sesuai dengan kebutuhan yang sangat besar dan diperlukan segera oleh penduduk Suriah. Ini sangat penting agar layanan dasar seperti ambulans, rumah sakit, dan pembuat bahan pangan bisa kembali berfungsi," ungkapnya.

Tak hanya berimbas pada layanan kesehatan, langkanya bahan bakar memiliki dampak luas pada harga kebutuhan pokok yang telah meningkat sebanyak 500 persen. Harga barang kebutuhan lain di pasar setempat juga telah naik, dan kekurangan bahan bakar ini juga memicu terganggunya produksi bahan pangan dasar seperti roti.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement