Rabu 24 Jun 2015 17:27 WIB

Ekspor Rumput Laut Diprediksi Stagnan

Rumput Laut
Foto: Edi Yusuf/Republika
Rumput Laut

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI) memprediksi ekspor rumput laut Indonesia pada tahun ini cenderung stagnan.

"Tahun ini tidak bisa terlalu optimis karena pada bulan Januari ada isu bea keluar sehingga pembelian eksportir di petani terhambat, tapi paling tidak ekspor tahun ini sama dengan tahun lalu " kata Ketua ARLI Safari Aziz seusai bertemu dengan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Rabu (24/6).

Isu tersebut, kata dia, mengakibatkan eksportir menghentikan sementara pembelian, dari petani, dan negara-negara penerima ekspor mengalihkan pengembangan rumput lautnya ke negara lain.

Melihat besarnya dampak dari isu tersebut kepada industri rumput laut, Safari berharap nantinya pemerintah akan lebih hati-hati dalam mengeluarkan kebijakan.

"Kami harap pemerintah pusat sebelum mengeluarkan kebijakan, mendengarkan pendapat dari pelaku usaha dan pemerintah daerah," katanya.

Safari juga mengakui stagnansi ekspor rumput laut ini juga turut dipengaruhi oleh perlambatan ekonomi global.

Sementara terkait rencana peningkatan ekspor tiga kali lipat yang dicanangkan Pemprov Sulsel, ARLI mengaku siap mendukung.

Pihaknya, kata dia, tengah menginventarisir jumlah eksportir dan besarnya volume rumput laut yang akan diekspor.

Sejauh ini, kata dia, Sulsel merupakan daerah eksportir rumput laut terbesar di Indonesia dengan volume ekspor rumput laut mencapai 124 ribu ton, dan nilai 146 juta USD.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement