Rabu 24 Jun 2015 23:14 WIB

Soal Mahakam, Menteri ESDM: Total Mau Diskusi Dulu

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 ?Menteri ESDM Sudirman Said memberikan keterangan pers terkait pengelolaan blok Mahakam di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (19/6).  (Republika/Agung Supriyanto)
?Menteri ESDM Sudirman Said memberikan keterangan pers terkait pengelolaan blok Mahakam di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (19/6). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengaku belum mendapat respon dari operator eksisting Blok Mahakam, Total E&P Indonesie, bahkan dalam kurun waktu hampir sepekan sejak pengumuman keputusan pemerintah atas pembagian saham Blok Mahakam. Sudirman menyatakan, Total sepertinya masih ingin berdiskusi dengan patner operatornya, Inpex Corporation.

"Itu disampaikan Inpex, Total, sekali lagi, Pertamina untuk share down, keputusan bisnis, terhadap keputusan itu, Inpex sudah jelas, beberapa sahamnya diperolah, Total mau diskusi dulu," jelas Sudirman, Rabu (24/6).

Sudirman sendiri mendesak kepada Total untuk segera merampungkan pembahasan di dalam korporasi. Dia mengatakan, keputusan atas 30 persen saham untuk Total dan Inpex adalah keputusan final, bukan penawaran untuk negoisasi.

"Mudah-mudahan mereka apresiasi. Secepatnya mereka akan beri jawaban," katanya.

Sementara itu, Total E&P Indonesie masih belum mau memberikan respon atau sikap atas keputusan pemerintah terkait saham hak kelola sebesar 30 persen di Blok Mahakam. Kepala Hubungan Media Total E&P Indonesie Kristanto Hartadi menyebutkan, pihaknya masih mematangkan keputusan internal sebelum bisa merespon pemerintah secara terbuka.

"Kami belum bisa sampaikan sikap resmi. Ini masih dibahas secara internal, sebelum ke pihak lain," ujarnya singkat, Selasa (23/6).

Mengenai, mekanisme pembagian dengan partner mereka, Inpex Corporation, Kristanto menjawab dengan pernyataan serupa. Dia menegaskan bahwa pihaknya masih melakukan koordinasi di lingkup Total sebelum bisa membahasnya dengan pihak lain, termasuk Inpex.

"Belum ada dari kami," katanya lagi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement